Menstruasi dan Masalahnya

Menstruasi

cover

Struktur, proses dan fungsi reproduksi pria dan wanita ditakdirkan berbeda. Pada perempuan ada proses yang terjadi berulang ulang, terjadi secara siklik atau siklus artinya dalam putaran waktu terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur, yaitu menstruasi. Kali ini akan dibahas tentang menstruasi atau haid. Siklus yang terjadi hanya pada usia reproduktif saja, dan berakhir saat wanita memasuki periode menopause, akibat penyakit, konsumsi obat atau menjalani operasi tertentu.

 

 

Apa Itu Menstruasi ?

Menyitir dari pernyataan Sarjana Gomes-Zanches (2012), menstruasi adalah keluarnya darah yang terjadi secara periodik atau siklik pada wanita pada usia reproduksi, disebabkan meluruhnya lapisan dalam dinding rahim. Lapisan permukaan dinding rongga rahim disebut endometrium, merupakan kumpulan sel pelapis  permukaan rongga rahim, yang tumbuh lapis demi lapis sejak selesai menstruasi  hingga pertengahan siklus dengan mencapai ketebalan sekitar 11-12 mm, dan bertahan sampai saat menstruasi yang akan datang. 

 

Material menstruasi adalah darah bercampur ribuan sel endometrium yang mati dan meluruh / rontok,  berjumlah berkisar 35 ml (20-80 ml) dengan siklus rata rata 28 hari (rentang waktu: 21-35 hari) dan lamanya 2-7 hari.  Dalam kurun waktu kehidupannya,  seorang wanita mengalami lebih kurang 450 siklus menstruasi. Menstruasi berasal dari bahasa latin, menstruus, mensis atau bulan kalender. Itulah sebabnya sering digunakan istilah datang bulan atau bulanan, karena selalu terjadi setiap bulan, bahkan kadang  menyebut sedang M, sedang libur, sedang waktunya, sedang kotor, atau period, karena terjadi secara periodik. 

 

 

Mengapa Wanita Bisa Menstruasi ?

Menstruasi merupakan simbol kesuburan, atau bisa dikatakan telah matangnya fungsi reproduksi wanita. Apa ada wanita yang tidak menstruasi?  Menstruasi yang terjadi pertama kali disebut menarche.  Usia saat mengalami menarche, rata rata 10 tahun, bahkan ada yang lebih muda. Hal ini disebabkan cepat maturenya berbagai hormon yang dipicu oleh pola stimulasi pikiran dewasa sebagai akibat tayangan media TV, buku bacaan dan lingkung pergaulannya. 

 

Apabila perempuan mencapai usia 14 tahun belum mengalami menstruasi, harus segera mengunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan awal.  Apabila sudah didapatkan tanda seks sekunder (payu dara, pubes), karena hormon kewanitaanya sudah mulai aktif. Apabila usia >16 tahun belum kunjung menstruasi, nah...harus dicari penyebabnya, sebaiknya segera berkunjung  ke dokter SpOG. 

 

 

Wanita yang tidak menstruasi, diantaranya:

  1. - Ada wanita yang sejak lahir memiliki indung telur tetapi tidak memiliki rahim dan liang vagina (LV), kelainan ini disebut sindroma Mayer-Rokitansky Kuster-Hauser (MRKH). 
  2.  
  3. - LV buntu sehingga darah menstruasi tidak dapat keluar, karena adanya  penebalan selaput dara, atau terdapat septa (penyekat) dalam LV. Perlu diperhatikan pada anak gadis yang tidak menstruasi dan mengalami nyeri perut periodik setiap bulan, atau disertai benjolan pada perut bawah, segera berkunjung ke dokter SpOG untuk dipastikan kelainannya. 
  4.  
  5. - Bisa juga disebabkan karena gangguan hormon dan enzym, sindroma Congenital Adrenal hyperplasia (CAH). Pada tubuh wanita tetapi kelebihan hormon pria, sehingga pertumbuhan tubuh  mirip pria, tidak menstruasi, alat genital mirip pria, berjerawat, serta didapatkan gangguan tumbuh kembang (short statue). 
  6.  
  7. - Sindroma Androgen insensitivity, memiliki khromosome 46-XY, secara genetik seorang pria, tetapi karena terjadi kelainan pada gen reseptor hormon pria (androgen), maka pertumbuhannya  menjadi "wanita", memiliki postur tubuh, payudara dan genital seperti wanita.  
  8.  
  9. - Sindroma Asherman, kejadian dapatan bukan bawaan, perlengketan dinding rahim sehingga tidak dapat menstruasi. bisa diakibatkan tindakan kuretase, infeksi pasca persalinan, perdarahan hebat pasca persalinan, atau infeksi TBC. 
  10.  
  11. - Operasi, pasca operasi pengangkatan rahim karena adanya tumor, kanker, perdarahan hebat saat melahirkan. atau operasi pengangkatan ovarium (kanan dan kiri) karena infeksi, tumor atau kanker. 

 

Kejadian menstruasi, sepertinya peristiwa biasa, alamiah dan sederhana yang terjadi secara rutin. Jarang ada dokter bahkan seorang spesialispun mampu menceriterakan peristiwa menstruasi secara lengkap, karena terkandung keilmuan yang pelik dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Dalam pelajaran kesehatan reproduksi topik menstruasi selalu dikaitkan dengan topik ovulasi, keluarnya sel telur wanita dari indung telur.  

            

Peristiwa menstruasi sangat komplek, berkaitan dengan berbagai proses dalam organ tubuh yang saling mempengaruhi, diantaranya dinding rongga rahim, indung telur dan otak (bagian otak, disebut pituitari)

  1. 1. Kita mulai dari Rahim, khususnya adalah permukaan dinding rongga rahim (endometrium). Endometrium merupakan sel yang aktif selalu tumbuh berlapis lapis dengan puncak ketebalan 11 mm terjadi 2 minggu setelah menstruasi. Penebalan endometrium  diperlukan untuk tempat tumbuh kembang zygote atau embrio pada fase dini. Mengapa endometrium bisa menebal?  Penebalan endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen yang diproduksi oleh ovarium, saat terjadi pematangan sel telur, yang diperkirakan selama 14 hari. Pertumbuhan endometrium terhenti setelah kadar hormon estrogen (E) menurun dan mulai terjadi peningkatan hormon progesteron (P). Tugas hormon P, menghentikan pengaruh hormon E,  memperkuat struktur dan integritas endometrium, serta apabila terdapat embrio yang hadir, berfungsi menjadi hormon pelindung, penguat yang mampu  mempertahankan kehidupan embrio saat implantasi.  Hormon  E dan P, di produksi oleh folikel  dalam ovarium secara bergantian. 
  2.  
  3. 2. Apa yang terjadi pada Ovarium? ovarium merupakan tempat pematangan sel telur atau disebut ovum. Ovum seperti kuning telur ayam, berada pada cangkang yang  disebut folikel. Beberapa folikel   berkembang  setiap hari dimulai saat wanita mengalami menstruasi, dan melalui mekanisme seleksi  terjadi rata rata 1 foliklel mencapai  ukuran maksimal sekitar 18-28 mm, disebut folikel dominan. Di dalam folikel dominan terdapat ovum yang merupakan benih yang bisa dibuahi untuk kehamilan.  Folikel yang berhasil mencapai ukuran rata rata 20 mm disebut pula sebagai folikel mature / matang. Perkembangan folikel  dimungkinkan karena pengaruh hormon stimulasi folikel (FSH) yang dikeluaran oleh otak pituitari. Saat  setelah terbentuk  folikel dominan, kadar hormon FSH akan menurun dan digantikan dengan keluarnya hormon Luteinizing (LH) atau hormon pemecah folikel. Kemudian folikel pecah, ovum keluar dari folikel dan ditangkap oleh tuba falopii, disimpan selama 24 jam, peristiwa ini disebut  Ovulasi.  
  4.  
  5. 3. Pada saat proses pembesaran folikel,  ternyata sambil memproduksi hormon estrogen yang berguna sebagai penebal lapisan endometrium. 
  6.  
  7. 4. Setelah folikel mengeluarkan ovum, berganti nama disebut corpus luteum, merupakan folikel yang sudah kosong, tidak berisi ovum lagi, tetapi masih menghasilkan hormon Progesteron yang berguna untuk mempertahankan struktur dan integritas endometrium.
  8.  
  9. 5. Otak pituitari, sejak awal menstruasi, bagian ini mulai mengeluarkan FSH yang ditujukan untuk pembesaran folikel dalam ovarium. Setelah sekitar   hari ke 14, mengeluarkan  hormon LH. Kadar FSH dan LH yang tinggi sesaat, menyebabkan terjadi ovulasi. Setelah ovulasi kadar FSH dan LH akan berangsur turun. 
  10.  
  11. 6. Corpus luteum yang menghasilkan hormon Progesteron, lama kelamaan akan mengecil atau regesi kemudian akan diserap, sehingga produksi hormon Progesteron akan turun dan terhenti. Saat kadar hormon Progesteron hilang pengaruhnya pada endometrium, maka sel endometrium akan mati dan mencair atau meluruh dan rontok lepas dari permukaan dinding rongga rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi. 
  12.  
  13. 7. Mengapa saat hamil tidak terjadi menstruasi? Saat zygote atau kantong embrio menempel pada endometrium atau implantasi. sel2 kantong embrio yang menempel pada endometrium menghasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG), hormon ini mempengaruhi corpus luteum untuk tidak segera regresi dan tetap menghasilkan hormon Progesteron sebagai penguat endometrium dan kehamilan.  Sehingga tidak terjadi menstruasi. 

 

 

Apa Setiap Wanita Memiliki Masa Subur ?

Masa subur adalah terjadinya ovulasi, yaitu keluarnya sel telur (ovum) dari indung telur. Istilah "masa" subur sebetulmya kurang tepat, bisa terbayang masa yang lama sampai berhari hari. Sebenarnya durasi kesuburan hanya 24 jam saja dalam satu siklus per bulannya. Apabila telur tidak dibuahi, maka sel telur akan mati dan diserap oleh tubuh.  Kapan saat subur terjadi?, sulit untuk diperhitungkan apabila dihitung dari saat haid yang baru terjadi. Saat subur tergantung berbagai faktor dan kebiasaan siklusnya. Tetapi hampir bisa dipastikan bahwa penentuan masa subur adalah 14 hari dari menstruasi yang akan datang. Atau jarak subur ke menstruasi yang akan datang adalah 14 hari. 

             

Wanita yang tidak haid, pasti tidak ada saat subur atau tidak terjadi ovulasi, wanita  seperti apa yang tidak menstruasi:

  1. 1. Anak anak, karena fungsi otak pituitari belum cukup peristiwa matang untuk  menghasilkan kadar hormon FSH dan LH yang cukup, sehingga tidak terjadi pematangan folikel maupun sel telur serta tidak diikuti peristiwa ovulasi.
  2.  
  3. 2. Menopause, Hormon FSH dan LH cukup tinggi bahkan sangat tinggi, tetapi cadangan folikel dalam ovarium sudah habis. itulah sebabnya pada wanita menopause tidak ditemukan hormon estrogen dalam jumlah yang cukup, sehingga munculah gejala dan keluhan menopause. 
  4.  
  5. 3. Hamil, akibat tingginya hormon progesteron, estrogen maka endometrium menjadi semakin kokoh dan kuat. Endometrium juga berubah nama disebut sel desidua dan fungsinya sejak kehamilan sampai terjadinya kelahiran
  6.  
  7. 4. Melahirkan, apabila karena sesuatu sebab, ibu tidak menyusui maka kembalinya kesuburan sangat bervariasi antara 5-10 minggu. 
  8.  
  9. 5. Menyusui, awal menyusui didapatkan kadar prolaktin yang memicu terbentuknya air susu ibu. prolaktin yang tinggi akan menghambat pematangan folikel dan sel telur. Setelah 6 bulan menyusui, dan tidak didapatkan menstruasi maka dapat dikatakan tidak terjadi ovulasi. setelah 6 bulan atau sudah terjadi menstruasi maka akan terjadi saat subur atau ovulasi kembali, tetapi masih tidak teratur setiap bulan, sampai benar benar pemberian ASI dihentikan. 
  10.  
  11. 6. Pengaruh obat KB, Obat KB berbahan hormon, akan mempengaruhi berbagai aspek, diantaranya ketebalan endometrium, pematangan sel telur,  sehingga untuk pil atau injeksi KB berbahan baku Progesteron / Progestin akan dijumpai ibu tidak atau terganggu siklus menstruasinya. 
  12.  
  13. 7. Kadar prolaktin yang tinggi / galaktore, dengan gejala dijumpai ASI, meskipun tidak menyusui. Harus dipastikan dengan pemeriksaan imaging, untuk mengetahui adanya tumor pituitari otak. Karena tumor ini memicu produksio hormon prolaktin, sehingga penderita seringkali terjadi gangguan siklus haid dan ovulasi. 
  14.  
  15. 8. Sindroma Polikistik Ovarial (SPO), ditandai dengan gejala ganguan siklus haid, berjerawat, muncul bulu berlebihan sebagai kumis, jenggot, bulu ketiak, perut, kaki, tangan, bisa juga diikuti overweight atau obesitas. Tubuh kelebihan hormon estrogen, yang sebagian berubah menjadi hormon pria / androgen. sehingga muncul gejala seks sekunder pria.   Pada pemeriksaan USG ovarium ditemukan banyak folikel dengan ukuran hampir sama, sehingga dikatakan mirip bentuk kalung mutiara. Folikel tidak dapat berkembang dan gagal untuk mencapai ukuran matur (18-28mm). 
  16.  
  17. 9. Kelainan bawaan, diantaranya CAH yang tidak diterapi, Androgen insensitivitas. Pada MRKH, masih terjadi ovulasi tetapi tidak bisa menstruasi karena tidak memiliki rahim, sehingga masih terbentuk tanda seks sekunder seperti payudara dan pubes. Kelainan dengan septum/sekat vagina masih bisa ovulasi tetapi tidak keluar darah menstruasinya, karena tersumbat di jalan lahir. 

 

Wanita dengan siklus tanpa ovulasi,  akan mengalami kesulitan hamil, apabila memerlukan kehamilan sebaiknya berkunjung ke dokter SpOG untuk dipastikan penyebabnya dan dicarikan solusi agar supaya dapat  memperoleh keturunan. Secara lengkap penyebab infertilitas atau kemandulan, akan dijelaskan pada tulisan yang akan datang . (HAP)

Admin